Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk

Tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di tengah kenaikan cukai, inflasi bahan baku, dan perubahan tren konsumsi masyarakat terhadap produk tembakau.

Meskipun menghadapi tekanan besar, perusahaan tetap mempertahankan kinerja positif dan menunjukkan ketahanan finansial yang kuat.

Berdasarkan Laporan Keuangan Gabungan Desember 2024, Gudang Garam mencatatkan pendapatan Rp98.65 triliun dan laba bersih Rp980.8 miliar yang dimana ini terlihat menurun dibanding tahun 2023, tetapi masih memperlihatkan kemampuan bertahan di tengah tantangan makroekonomi.

Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk sampul

{tocify} $title={Table of Contents}

Pada studi kasus ini, kamu akan mempelajari bagaimana cara membaca laporan keuangan perusahaan di mulai dari laporan keuangan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang bisa kamu download filenya di LK PT Gudang Garam Tbk dan Entitas Anak Des 2024

1. Analisis Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

laporan keuangan perusahaan PT. Gudang Garam Tbk


Pada saat kamu pertama kali membuka atau melihat file LK PT Gudang Garam Tbk dan Entitas Anak Des 2024, kamu akan melihat daftar aset yang dimana ini cukup banyak untuk di identifikasi. di bagian ini, kamu hanya perlu menyorot bagian : Total Aset Lancar, Total Aset Tidak Lancar, dan TOTAL ASET

Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk 2

Selanjutnya, geser ke bawah laporan keuangannya dan temukan tabel liabilitas, kamu hanya perlu fokus pada : Liabilitas Jangka Pendek,  Liabilitas Jangka Panjang, dan Total Liabilitas


Kemudian, kamu perlu menggeser ke bawah lagi untuk memperhatikan dan hanya fokus pada bagian : TOTAL EKUITAS

Dari Analisa Neraca ini, buatlah berbandingan untuk melihat nilai persentasi yang di hasilkan dari Tahun 2023 hingga Tahun 2024

Komponen 2024 (Rp juta) 2023 (Rp juta) Perubahan
Aset Lancar 47,590,906 54,115,182 ▼ -2.6%
Aset Tidak Lancar 37,348,370 38,335,641 ▼ -12.1%
Total Aset 84,939,276 92,450,823 ▼ -8.1%
Liabilitas Jangka Pendek 20,824,215 29,536,433 ▼ -29.4%
Liabilitas Jangka Panjang 2,198,470 2,051,547 ▲ +7.1%
Total Liabilitas 23,022,685 31,587,980 ▼ -27.1%
Total Ekuitas 61,916,591 60,862,843 ▲ +1.7%

Beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dari tabel di atas adalah :
  • Total aset turun 8.1% karena efisiensi produksi dan pengurangan persediaan.
  • Total liabilitas turun 27.1%, menandakan pelunasan utang jangka pendek.
  • Ekuitas meningkat 1.7%, menunjukkan laba ditahan masih tumbuh meski laba bersih menurun.

2. Analisis Laporan Laba Rugi

Setelah menganalisis Neraca, selanjutnya kamu masuk pada tahap analisis laba rugi. Pada tahap ini, kamu akan memahami kinerja keuangan dan efisiensi operasional perusahaan dalam periode yang disesuaikan dengan analisis kamu. 

Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk 3


Dari Analisa Laba Rugi ini, buatlah berbandingan untuk melihat nilai persentasi yang di hasilkan dari Tahun 2023 hingga Tahun 2024

Komponen 2024 (Rp juta) 2023 (Rp juta) Perubahan
Pendapatan 98,655,483 118,952,997 ▼ -17.1%
Laba Bruto 9,379,624 14,595,621 ▼ -35.7%
Laba Usaha 1,903,460 7,439,598 ▼ -74.4%
Laba Bersih 980,804 5,324,516 ▼ -81.6%

Pada tabel di atas, bagian paling menonjol adalah bagian laba bersih yang mendapatkan tekanan hingga profit perusahaan turun drastis sebesar -81.6%. Walaupun terlihat profit, disini kita sudah bisa mengambil beberapa kesimpulan atau memprediksi : 
  • Dari segi pendapatan, penjualan produk dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ini mengalami penurunan, Salah satu penyebabnya mungkin persaingan berbagai merek rokok, sehingga sehingga mempengaruhi penurunan produksi dan distribusi produk.
  • Biaya pokok pendapatan mengalami peningkatan dari tahun 2023 ke tahun 2024 dengan ratio Biaya Pokok Pendapatan di Tahun 2023 hanya 87.73% menjadi 90.49% di Tahun 2024. Kemungkinan terdapat peningkatan dari biaya tenaga kerja, cukai atau operational.

3. Analisis Arus Kas

Setelah menganalisis Neraca Keuangan dan Laporan Laba Rugi, selanjutnya kamu akan menganalisis Arus Kas. Pada tahapan ini, kamu akan menilai kesehatan keuangan perusahaan dari sisi kas nyata, bukan hanya dari laba akuntansi. 

Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan PT. Gudang Garam Tbk 5

Setelah meninjau Arus Kas di Laporan Keuangan, buatlah lagi tabel kesimpulan yang memuat beberapa aktivitas penting untuk menilai persentase yang diperlukan :

Aktivitas 2024 (Rp juta) 2023 (Rp juta) Perubahan
Arus Kas Operasi 6,527,071 4,409,263 ▲ +48%
Arus Kas Investasi (3,073,890) (5,507,607) ▼ Efisien
Arus Kas Pendanaan (3,750,000) 1,002,632 ▼ Penurunan
Perubahan Kas Bersih (280,091) (98,579) ▼ Stabil

Beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dari tabel di atas adalah :
  1. Arus Kas Operasi mengalami peningkatan +48% dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengubah laba akuntansi menjadi kas nyata. Kas operasi ini terlihat cukup bagus, Walaupun demikian, nilai ini belum menjamin bahwa perusahaan aman jika semua kas itu di alihkan ke investasi besar atau pelunasan utang masif.
  2. Arus Kas Investasi menunjukkan perusahaan sedang melakukan efisiensi seperti mengurangi capex (pembangunan, pengadaa mesin dll), atau menjual aset karena membutuhkan likuiditas.
  3. Arus Kas Pendanaan cukup memprihatinkan dimana perusahaan ini memiliki pembayaran utang besar atau dividen besar
Secara keseluruhan, perusahaan ini sehat secara operational, namun sedang melakukan pengeluaran yang cukup besar dari sisi pendanaan. kesimpulannya, dari Tahun 2023 ke Tahun 2024 nilai kas perusahaan ini berkurang walaupun kualitas bisnisnya meningkat.



Analisis Rasio Keuangan

Setelah meninjau dan memahami Analisis Neraca, Analisis Laporan Laba Rugi dan Analisis Arus Kas, selanjutnya kamu akan di ajak berlatih menghitung Rasio Keuangan sebagai parameter tambahan yang dapat membantu kamu lebih jauh dalam mempertimbangkan untuk berinvestasi di perusahaan ini.

Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Nilai yang di ambil : 
  • Total Aset Lancar = 47,590,906 (Juta)
  • Total Liabilitas Jangka Pendek = 20,824,215 (Juta)
Current Ratio = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
Current Ratio = 47,590,906 (Juta) / 20,824,215 (Juta) = 2.28

Kesimpulan : Artinya, setiap Rp1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp2.28 aset lancar yang dimana ini berarti Sangat Likuid dan memiliki kemampuan membayar utang jangka pendek

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Nilai yang di ambil : 
  • Total Aset Lancar = 47,590,906 (Juta)
  • Total Liabilitas Jangka Pendek = 20,824,215 (Juta)
  • Persediaan = 40,425,938 (Juta)
Current Ratio = (Aset Lancar - Persediaan) / Kewajiban Lancar
Current Ratio = (47,590,906 (Juta) - 40,425,938 (Juta)) / 20,824,215 (Juta) = 0.34 

Kesimpulan : Jika rasio <1 maka ini perlu di waspadai. artinya, tanpa memperhitungkan persediaan, perusahaan ini bisa membuat Likuiditasnya menjadi rendah, sehingga apabila tanpa persediaan, perusahaan ini membutuhkan pendanaan tambahan.


Rasio Solvabilitas

Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan bergantung pada pembiayaan eksternal (utang)

1. Debt to Equity Ratio (DER)

Nilai yang di ambil : 
  • Total Liabilitas = 23,022,685 (Juta)
  • Total Ekuitas = 61,916,591 (Juta)
DER = Total Liabilitas / Total Ekuitas
DER = 23,022,685 (Juta) / 61,916,591 (Juta) = 0.37 

Kesimpulan : Gudang garam memiliki struktur modal yang sangat sehat karena apabila nilainya di bawah <1, maka perusahaan ini tidak mengandalkan modal eksternal (utang), melainkan mengandalkan modal sendiri sehingga aman dari tekanan bunga atau pembayaran utang.

2. Debt to Asset Ratio (DAR)

Nilai yang di ambil : 
  • Total Liabilitas = 23,022,685 (Juta)
  • Total Aset = 84,939,276 (Juta)
DER = Total Liabilitas / Total Ekuitas
DER = 23,022,685 (Juta) / 84,939,276 (Juta) = 0.27 =27%

Kesimpulan : Hanya 27% aset dibiayai dengan utang, sisanya berasal dari modal sendiri. Perusahaan tidak bergantung pada pinjaman bank dan memiliki fleksibilitas tinggi terhadap resiko bunga.


Rasio Profitabilitas

Menunjukkan sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan modal.

1. Gross Profit Margin (GPM)

Nilai yang di ambil : 
  • Laba Kotor = 9,379,624 (Juta)
  • Pendapatan = 98,655,483 (Juta)
GPM = (Laba Kotor / Pendapatan) x 100%
DER = (9,379,624 (Juta) / 98,655,483 (Juta)) x 100% = 9.51%

Kesimpulan : Nilai <20% perlu di waspadai dan ini angka yang cukup memprihatinkan. karena ini menggambarkan bahwa Setiap Rp100 penjualan menghasilkan laba kotor Rp9.51. Margin ini menurun dari 12.3% di 2023, menandakan kenaikan biaya produksi dan cukai.

2. Net Profit Margin (NPM)

Nilai yang di ambil : 
  • Laba Bersih = 980,804 (Juta)
  • Pendapatan = 98,655,483 (Juta)
GPM = (Laba Bersih / Pendapatan) x 100%
DER = (980,804 (Juta) / 98,655,483 (Juta)) x 100% = 0.99%

Kesimpulan : Nilai <10% di merupakan nilai yang rendah dan mengindikasikan bahwa perusahaan ini menghasilkan laba bersih hanya sekitar Rp.0.99 per Rp.100 penjualan. Sangat jelas terlihat bahwa perusahaan ini mendapatkan tekanan yang berat  pada profitabilitas bersih. Hal ini disebabkan, efisiensi yang rendah atau tekanan persaingan yang kuat

3. Return on Assets (ROA)

Nilai yang di ambil : 
  • Laba Bersih = 980,804 (Juta)
  • Total Aset = 84,939,276 (Juta)
GPM = (Laba Bersih / Total Aset) x 100%
DER = (980,804 (Juta) / 84,939,276 (Juta)) x 100% = 1.15%

Kesimpulan : Nilai <5% di merupakan nilai yang rendah dan mengindikasikan bahwa perusahaan ini menghasilkan laba yang tidak sepadan di bandingkan nilai asetnya. Setiap Rp100 aset hanya menghasilkan laba Rp1.15. Efisiensi penggunaan aset menurun dibanding tahun lalu (sekitar 5.7%).

4. Return on Equity (ROE)

Nilai yang di ambil : 
  • Laba Bersih = 980,804 (Juta)
  • Total Ekuitas = 61,916,591 (Juta)
GPM = (Laba Bersih / Total Aset) x 100%
DER = (980,804 (Juta) / 61,916,591 (Juta)) x 100% = 1.58%

Kesimpulan : Nilai <10% di nilai kurang menarik dan ini Mengindikasikan pengembalian modal rendah atau manajemen belum efisien mengelola ekuitas. Tingkat pengembalian modal pemegang saham hanya 1.58%, turun drastis dari 8,7% di 2023. Ini menunjukkan tahun 2024 adalah fase penurunan siklus profit perusahaan.


Rasio Aktivitas

Rasio ini mengukur efisiensi pemanfaatan aset dan modal kerja.

1. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Nilai yang di ambil : 
  • Harga Pokok Penjualan = 89,275,859 (Juta)
  • Rata-rata Persediaan = 43,435,000 (Juta)
Inventory Turnover = (Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan)
Inventory Turnover = (89,275,859 (Juta) / 43,435,000 (Juta))  = 2.05 kali

Kesimpulan : Persediaan berputar sekitar 2 kali setahun, artinya rata-rata barang mengendap sekitar 6 bulan sebelum terjual, ini masih wajar untuk industri rokok.

2. Total Asset Turnover (TATO)

Nilai yang di ambil : 
  • Pendapatan = 98,655,483 (Juta)
  • Total Aset = 84,939,276 (Juta)
TATO = (Pendapatan  / Total Aset)
TATO = (98,655,483 (Juta) / 84,939,276 (Juta))

Kesimpulan : Setiap Rp1 aset menghasilkan Rp1,16 pendapatan. Meskipun turun dari 1,29 di 2023, efisiensi aset masih cukup tinggi.


Jenis Rasio 2024 Kesimpulan
Current Ratio 2.28x Sangat likuid
Quick Ratio 0.34x Perlu di waspadai, persediaan adalah faktor yang sangat berperan penting disini
Debt to Equity 0.37x Struktur sehat
Debt to Asset 0.27x Rendah resiko
Gross Profit Margin 9.51% Margin menurun
Net Profit Margin 0.99% Profit rendah
ROA 1.15% Efisiensi turun
ROE 1.58% Pengembalian rendah
Inventory Turnover 2.05x Efisiensi moderat
Total Asset Turnover 1.16x Masih efisien

Kesimpulan dan Prospek

Dari keseluruhan analisis, PT Gudang Garam Tbk masih menunjukkan fundamental kuat, meskipun mengalami tekanan profitabilitas yang besar pada 2024.
Likuiditas dan solvabilitas berada di level sangat aman, menandakan manajemen keuangan yang disiplin.

Namun, penurunan margin dan ROE menjadi sinyal perlunya strategi restrukturisasi biaya dan diversifikasi produk. Dengan arus kas operasi yang meningkat dan liabilitas yang menurun, Gudang Garam berpotensi memulihkan laba bersih pada 2025, Peran lain yang dapat merubah kondisi saham GGRM juga adalah Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter



Tanya Jawab (FAQ)

Mengapa laba bersih Gudang Garam tahun 2024 turun sangat tajam?
Penurunan laba bersih sebesar 81.6% disebabkan oleh kombinasi kenaikan tarif cukai rokok, peningkatan biaya bahan baku, serta persaingan harga antarprodusen. Gudang Garam juga memilih strategi mempertahankan pangsa pasar daripada menaikkan harga secara agresif, yang pada akhirnya menekan margin keuntungan.
Apakah Gudang Garam mengalami kerugian pada 2024?
Tidak. Meskipun laba bersih menurun drastis, Gudang Garam tetap mencatatkan laba positif sebesar Rp 980.8 miliar. Ini membuktikan perusahaan masih mampu bertahan secara operasional di tengah tekanan biaya dan regulasi yang ketat.
Bagaimana kondisi utang dan likuiditas Gudang Garam?
Kondisi keuangan Gudang Garam sangat sehat. 
  • Current Ratio = 2.28x, artinya perusahaan memiliki lebih dari dua kali aset lancar dibanding kewajiban lancar. 
  • Debt to Equity Ratio = 0.37x, menunjukkan ketergantungan utang sangat rendah. Perusahaan mampu membayar seluruh kewajiban jangka pendek tanpa kesulitan kas.
Apakah Gudang Garam masih layak untuk investasi jangka panjang?
Ya, layak untuk investor defensif. Gudang Garam memiliki struktur modal kuat, arus kas operasi tinggi, dan liabilitas rendah. Namun, profitabilitas yang menurun membuat prospek jangka pendek masih terbatas. Jika kebijakan cukai stabil, potensi pemulihan laba pada 2025–2026 cukup besar.
Bagaimana strategi Gudang Garam menghadapi penurunan penjualan rokok?
Perusahaan mulai melakukan diversifikasi bisnis melalui anak usaha seperti PT Surya Dhoho Investama (bandara Kediri) dan proyek jalan tol Surya Sapta Agung. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap industri rokok murni dan menciptakan sumber pendapatan baru yang lebih stabil.
Apakah arus kas Gudang Garam menunjukkan tanda bahaya?
Tidak. Justru arus kas operasi meningkat 48% dibanding tahun sebelumnya. Ini menandakan laba yang dilaporkan di laporan keuangan bukan hanya angka akuntansi, tapi benar-benar diikuti oleh kas masuk nyata dari kegiatan operasional — indikasi positif bagi kesehatan finansial.
Apa kesimpulan umum dari rasio keuangan Gudang Garam 2024?
Secara ringkas: 
  • Likuiditas tinggi (2,28x) 
  •  Solvabilitas kuat (DER 0,37x) 
  •  Profitabilitas menurun (ROE 1,58%) 
  •  Arus kas positif dan efisien 
 Artinya, Gudang Garam masih solid secara fundamental, meskipun perlu waktu untuk memulihkan margin laba. Untuk investor jangka panjang, saham GGRM tetap menarik sebagai emiten stabil dan beraset besar.

www.tentanguang.id

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama